Di saat dunia yang penuh dengan kehampaan dan kedukaan,
Di kala dunia penuh dengan manusia-manusia yang kejam dan zalim
Bahkan teguh kejahilan
Maka apakah lagi ada kelazatan pada dunia selain dari semua itu?
Sungguh dunia ini sangat kelam, pahit rasanya, busuk aromanya..
Di manakah kiranya ketenangan itu?
Bukankah datangnya ketenangan itu dengan bersihnya jiwa,
kembalinya fitrah kepada ALLAH..
Sejuknya perasaan dengan meletakkan syariat di dalam akhlak,
paduan ayat-ayat yang nyata beri kekuatan dan keindahan
dan juga kepuasan pada ruhani.
Itulah sebenarnya kebahagian..
Bahagia dengan puasnya tunduk bersujud pada Allah,
bersama tunduknya perasaan dan hati kepada luasnya rahmat Allah,
walau setiap benak mengakui segala ibadat ini tidak layak sungguh untuk bersimpuh dalam kasih sayangNYA
Berzikirlah dengan sepuas- puasnya.
Lunakkanlah bacaan Furqanmu
Pendam dan padulah hati pada indahnya laluan agama ini,
peganglah ia dengan penuh perasaan.
Beribadahlah dalam perasaan yang penuh redha.
Solatlah dengan penuh kelazatan,
puaskanlah dengan zikir-zikir yang tidak putus-putus,
istighfarlah dengan penuh muhasabah kehinaan dan pengharapan.
Yang akhirnya ikhlas itu akan menjadi cita-cita sejati,
kecitaan yang dambai itu dituju dengan menghempas pulas, mendekam nafsu,
serta keperitan meruntuhkan tarikan celaka dunia dari lekat di hati..
Sungguh itulah tujuan agama diturunkan.
Agar penganutnya tunduk patuh dengan segenap perasaan dan sepenuh kerelaan pada si Pemberi Nafasnya.
Maka duhai diri, itulah ketenangan.
Isnin
19 Rabiulakhir 1433H
GOMBAK
